Rabu, 21 Desember 2011

10 Jembatan Terpanjang Di Indonesia

1. Jembatan Selat Sunda ( 39 KM ) 
Kondisi : Masih tahap perencanaan
Letak : Selat Sunda
Panjang : 39 KM
Lebar : 60 M

    Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Proyek ini dicetuskan pada tahun 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian Highway Network (Trans Asia HighwayTrans Asia Railway). Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan Konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar Dollar Amerika atau 100 triliun rupiah yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia {BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah dilakukan Soft Launching 2007 Jembatan Selat Sunda dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2025.

2. Jembatan Suramadu ( 5.438 M ) 
Kondisi : Sudah digunakan
Letak : Selat Madura
Panjang : 5.438 M
Lebar : 30 M

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ialah Bang Na Expressway di Thailand (54 km). Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.


3. Jembatan Pasupati ( 2,8 KM )
Kondisi : Sudah Digunakan
Letak : Bandung
Panjang : 2,8 KM
Lebar : 30 - 60 M

Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.
Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal 26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan. Jembatan ini akan menjadi salah satu markah tanah Kota Bandung.
Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Dr. Djundjunan) dan Jalan Surapati, dan dari sinilah nama Pasupati berasal. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara.
Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah.
Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya akan memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di sekitar Pasupati karena saat ini, terutama di area kolong jalan banyak penduduk yang sengaja mendirikan bangunan non-permanen untuk dijadikan warung-warung kopi. Selain itu, banyak orang yang memarkirkan kendaraannya di kolong jalan layang Pasupati tanpa izin. Jembatan layang Pasupati sendiri berdiri di wilayah permukiman padat penduduk sehingga kemacetan dan kesemrawutan sudah menjadi hal yang biasa terjadi di sini.
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan konstruksi cable-stayed.

4. Jembatan Mahkota II ( 1.428 M ) 
Kondisi : Dalam Pengerjaan
Letak : Samarinda
Panjang : 1.428 M
Lebar : ????


Jembatan Mahkota II adalah jembatan yang akan menghubungkan Sungai Kapih, kecamatan Sambutan dengan kelurahan Simpang Pasir, Palaran di kota Samarinda yang memiliki panjang sekitar 1.428 meter dan akan menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Timur. Dinamakan Mahkota II (Mahakam Kota II) karena merupakan jembatan kedua yang dibangun di wilayah Kota Samarinda setelah Jembatan Mahakam (atau Mahkota I).
Proyek pembangunan Jembatan Mahkota II dimulai pada tahun 2002 dan sempat dihentikan atau mangkrak karena tidak dikucurkan lagi pembiayaan dari APBN, seiring rencana pemindahan Pelabuhan Samarinda dan penyelesaian pelabuhan peti kemas Palaran. Jika pembangunan jembatan terus dilanjutkan, maka akan mengganggu lalu lintas pelayaran Sungai Mahakam. Pembiayaan proyek pembangunan Jembatan Mahkota II dialihkan untuk membangun Jembatan Mahakam Ulu yang tidak mengganggu pelayaran menuju Pelabuhan Samarinda.
Jembatan ini kembali dilanjutkan pembangunannnya dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2013 dan sudah bisa digunakan pada tahun 2014.


5. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah / Jembatan Siak ( 1.196 M )
Kondisi : Sudah Digunakan
Letak : Riau
Panjang : 1.196 M
Lebar : 16,95 M

Jembatan ini terletak di Ibukota Provinsi Riau. Jembatan ini memiliki panjang 1196 m dan lebar 16,95 m. Hal unik yang terdapat di jembatan ini yaitu di puncak tiang jembatan ini terdapat restoran. Di dalam restoran tersebut kita dapat melihat pemandangan kota Riau yang mempesona.


6. Jembatan Ampera ( 1.117 M )
Kondisi : Sudah Digunakan
Letak : Palembang
Panjang : 1.117 M
Lebar : 22 M
 
Jembatan ini terletak di Palembang, Sumatra Selatan. Jembatan ini menyebarangi Sungai Musi. Satu hal yang membanggakan namun disayangkan yaitu, jembatan ini mempunyai mekanisme mengangkat jembatan apabila terdapat kapal besar yang melintas di bawahnya, dan ini merupakan satu-satunya jembatan yang mempunyai mekanisme seperti itu. Namun, sekarang mekanisme tersebut sudah tidak dapat digunakan kembali.

7. Jembatan Barito ( 1.082 M )
Kondisi :Sudah Digunakan
Letak : Banjarmasin
Panjang : 1.082 M 
Lebar : 10,37 M 

Jembatan Barito adalah jembatan yang menghubungkan tepi barat sungai Barito (Kecamatan Anjir Muara) dan tepi timur Sungai Barito di (Kecamatan Alalak dekat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan.
Jembatan Barito sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya atau jembatan pulau Bakumpai, sesuai nama daerah tepi barat sungai Barito (sungai Banjar).
Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1997 oleh Presiden Soeharto.

8. Jembatan Mahulu ( 789 M )
Kondisi : Sudah Digunakan
Letak : Samarinda
Panjang : 789 M
Lebar : 11 M

Jembatan Mahakam Ulu (disingkat Mahulu) adalah sebuah jembatan yang menghubungkan kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang yang membentang di atas aliran sungai Mahakam. Awalnya jembatan ini akan digunakan sebagai antisipasi kemacetan di saat PON XVII di Samarinda, Kalimantan Timur. Akan tetapi jembatan ini tak bisa digunakan saat PON XVII karena pembangunannya yang belum selesai dan molor dari target semula, yaitu selesai pada April 2008. Jembatan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2008.
Kemudian Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Jembatan Mahulu pada tanggal 15 Juli 2009, bersamaan dengan proyek-proyek lain yang sedang digiatkan di Kalimantan Timur.

9. Jembatan Rumpiang ( 753 M )
Kondisi : Sudah Digunakan
Letak : Marabahan, Kab. Barito Kuala
Panjang : 753 M
Lebar :  ????

Jembatan Rumpiang adalah jembatan yang membentang di atas sungai Barito, kota Marabahan, kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 25 April 2008. Dengan hadirnya jembatan tersebut akan memperlancar arus lalu lintas dari Kota Marabahan menuju Banjarmasin dan sebaliknya yang sebelumnya harus menggunakan kapal feri untuk menyeberangi Sungai Barito.
Jembatan Rumpiang sendiri memiliki total panjang bentang 753 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter menggunakan konstruksi pelengkung rangka baja. Pembangunan Jembatan Rumpiang dimulai sejak akhir tahun 2003, menggunakan dana baik dari APBN maupun APBD Kabupaten Barito Kuala dan Pemprov Kalimantan Selatan sebesar Rp174,5 miliar.

10. Jembatan Kutai Kartanegara ( 720 M )
Kondisi : Ambruk / Runtuh
Letak : Tenggarong, Kab Kutai Kartanegara
Panjang : 720 M
Lebar : ????

Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter, dengan bentang bebas, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter. Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda.
Pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 waktu setempat, Jembatan Kutai Kartanegara ambruk dan roboh. Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur ke Sungai Mahakam. Puluhan orang tewas dan puluhan luka-luka akibat peristiwa ini dan dirawat di RSUD Aji Muhammad Parikesit.
 

Related Post:

Read more: http://madiuncool.blogspot.com/2011/10/cara-membuat-related-post-artikel_14.html#ixzz1nCk1OwfG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar