Rabu, 21 Mei 2014

Kisah Rasulullah SAW "Memberi Kelonggaran Kepada Tawanan"

Rasulullah saw. pernah mengirim pasukan berkuda ke arah Najd, lalu mereka menangkap seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang bernama Tsumamah bin Utsal, Pemimpin orang Yamamah. Mereka mengikat Tsumamah di salah satu tiang mesjid, lalu Rasulullah saw. keluar mendekatinya. Beliau bertanya kepadanya, "Apa yang kau miliki hai Tsumamah?" Dia menjawab, "Hai Muhammad, saya memiliki kebaikan. Jika engkau membunuh, maka berarti engkau membunuh orang yang terhormat. Jika engkau membebaskan saya, berarti engkau membebaskan orang yang akan membalas budi. Jika engkau mengiginkan harta sebagai tebusan, maka mintalah sesukamu pasti engkau akan diberi."

Rasulullah saw. tidak meresponnya, beliau meninggalkan Tsumamah. Esoknya, Rasulullah saw. bertanya lagi, "Apa yang kau miliki hai Tsumamah?" Dia menjawab, "Saya memiliki apa yang telah saya katakan kepadamu. Jika engkau membebaskan saya, berati engkau membebaskan orang yang akan membalas budi. Jika engkau membunuh saya, berarti engkau membunuh orang yang terhormat. Jika engkau menginginkan harta sebagai tebusan, maka mintalah sekenhendakmu, pasti engkau akan diberi."

Untuk kali kedua, Rasulullah saw. meninggalkan Tsumamah tanpa meresponnya. Esoknya, Rasulullah saw. bertanya lagi, "Apa yang kau miliki hai Tsumamah?" Dia menjawab, "Saya memiliki apa yang telah saya katakan kepadamu. Jika engkau membebaskan saya, berati engkau membebaskan orang yang akan membalas budi. Jika engkau membunuh saya, berarti engkau membunuh orang yang terhormat. Jika engkau menginginkan harta sebagai tebusan, maka mintalah sekenhendakmu, pasti engkau akan diberi."

Maka Rasulullah saw. berkata, "Bebaskanlah Tsumamah!" Setelah itu, Tsumamah pergi ke pohon kurma di dekat mesjid, lalu mandi, kemudian masuk mesjid seraya mengucapkan, "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Hai Muhammad, Demi Allah, semula di atas bumi ini tidak ada wajah yang lebih saya benci daripada wajahmu, tapi sekarang wajahmu yang paling saya cintai. Demi Allah, di atas bumi ini tadinya tidak ada agama yang paling saya benci daripada agamamu, tapi sekarang agamamulah yang paling saya senangi. Demi Allah, semula tidak ada negeri yang lebih saya benci daripada negerimu, tapi sekarang negerimulah yang paling saya cintai. Sungguh, pasukanmu yang berkuda menangkap saya ketika saya hendak berumrah. Bagaimana menurutmu?" Maka, Rasulullah saw. menghiburnya dan menyuruhnya berumrah.

Setelah Tsumamah tiba di Mekkah, ada seseorang bertanya, "Apakah kamu pindah agama?" Tsumamah menjawab, "Tidak, tapi saya masuk Islam menyertai Rasulullah. Demi Allah, tidak akan sampai kepada kalian sebutir gandum pun dari Yamamah kecuali setelah diizinkan oleh Rasulullah."

Related Post:

Read more: http://madiuncool.blogspot.com/2011/10/cara-membuat-related-post-artikel_14.html#ixzz1nCk1OwfG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar